Kali pertama aku terpandang wajahmu ,
Aku seakan hilang suara ,
Untuk memanggilmu ,
Hanya sekadar untuk menegur .
Aku cuba bersuara untuk kedua kalinya ,
Kau berpaling lalu tersenyum ,
Dan aku
Jatuh cinta kali pertama.
Ingin memanggilmu ,
Namun hampa ,
Bila kau tiba-tiba ,
Didampingi si dia ,
Seorang lelaki ,
Jauh lebih hebat dari aku.
Hampa.
Gelisah.
Cemburu.
Kecewa.
Aku hanya mampu memandang,
Lelaki itu memegang bahunya ,
Semakin aku layu ,
Tanpa kata kata,
Melihat kau pergi bersama.
Andai kau menoleh ke belakang ,
Kau akan ku miliki
Andai kau pergi begitu saja ,
Aku bakar hati ini
Dan dia menoleh ke belakang,
Aku melonjak kegembiraan,
Tiada terperi hati ini,
Seolah terbit cinta suci.
Malangnya aku ini ,
Bukan senyuman yang dia beri,
Jeliran lidah nampak gigi
Terpaku aku sendiri lagi.
Belum apa apa ,
Cinta jadi debunga ,
Dibawa terbang bayu senja ,
Entah hilang ke mana
Yang pasti ,
Aku sendiri lagi.