Episod [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33] [34] [35] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] ..

" Naper Ben nak jumpa Adawiyah ? ". Adawiyah memandang aku dengan penuh tanda tanya.

" Siang malam , Ben memikirkan perkara ini. Ya , benar.. kita masih belajar .. Masa depan adalah penting.. Tapi ... Ianya akan lebih bermakna jika ... Adawiyah .. sudi bersama dengan ... Ben.. ". Tergagap gagap aku melafazkannya.

Aku nekad ! Aku perlu luahkan sebelum terlambat. Aku tahu Wan hanya sekadar bermain perasaan dengan Adawiyah dan Adawiyah sekadar teman biasa.

Bagaimana aku mengetahuinya ? Aku kenal sangat Wan tu. Dia takkan mudah nak bercinta dengan perempuan. Perempuan baginya umapama rantai ! Jika terjebak dengan cinta , maka digarinya hidup-hidup.. Hilang segala kebebasan. Ini bermakna , dia tidak mencintai Adawiyah dan ini peluang bagi aku untuk melepaskan segalanya isi hati.

" Tapi Ben .. Wan ? ". Adawiyah serba salah.

" Ben akan bersemuka dengannya. Tak rela dah Ben hidup begini setiap hari .. Setiap malam terbayangkan Adawiyah. Merenung gambar Ada ..  Ah.. terus terang , Ben merindui Ada ! Dan Ben perlukan Ada dalam hidup Ben .. ". Aku berterus terang dengannya.

" Maafkan Ada , Ben.. Ada tak dapat terima.. " Adawiyah mengelengkan kepalanya dan pergi meninggalkan aku.

Entah kenapa tiba-tiba lagu Spring muncul di benak aku ...

" Hanya Tuhan yang mengerti hati dan perasaanku ..
Di tengah malam syahdu hatiku merindu ..
Sampai hati kau pergi tanpa pedulikanku lagi ..
Aku berdoa agar engkau bahgia ..  "

" Huh.. aku tak sanggupp.. aku tak sanggup kalau ditolak sebegitu rupa .. Ahhhh .. " . Aku membayangkan jika aku berdepan dengan Adawiyah untuk berterus terang dan apakah yang akan berlaku ! Oh tidak .. Aku tidak rela ditolak begitu saja..

Biarlah aku membujang !

-SAMBUNG-